Minggu, 31 Oktober 2021

Tips Membaca Agar Tidak Bosan

 

Tips Membaca Agar Tidak Bosan


Membaca sering disebut “a change of life”. Sayangnya, masih banyak yang mengeluh membaca itu membosankan, sulit focus, atau sering merasakan kantuk. Merasa jenuh ataupun mengantuk akibat membaca adalah sesuatu yang wajar karena terkadang, kondisi tubuh yang lelah setelah beraktivitas seharian, ditambah suasana dan pencahayaan yang kurang juga dapat menyebabkan sesorang mudah mengantuk saat membaca buku.

 Membaca bisa menjadi sarana yang menghubungkan antara akal manusia dengan ilmu pengetahuan, ideologi dan keyakinan. Membaca bisa menghindari kita dari penyakit deminsia, sebuah penyakit yang menyerang jaringan otak. Penyakit ini bisa menyebabkan kepikunan alias tulalit. Nah, lho lumayan seram ya?

Nah biar kamu tidak tulalit, berikut ini tips asyik membaca agar tidak bosan, Yuk intip tipsnya berikut :

1.     Mencari Buku Dengan Tema Menarik

        Mulailah membaca buku dengan tema yang kita sukai, sehingga kita tidak akan mudah          merasa bosan saat membacanya.

2.     Memilih Waktu Yang Tepat

        Waktu yang tepat dan menurut kita bisa enjoy juga menjadi pengaruh saat membaca.

3.     Mencari Tempat Yang Nyaman

        Pilihlah tempat yang membuat nyaman untuk membaca, karena kenyamanan sangat                mendukung dalam menjalankan aktivitas ini.

4.     Fokus Saat Membaca

         Fokus dengan buku yang sedang dibaca, akan membantu memahami isi.

5.     Pahami Pentingnya Membaca

       Memahami pentingnya membaca adalah anugerah jika belum mendapatkan nya, carilah         alasannya.


Rabu, 20 Oktober 2021

Tahukah Kamu? Ternyata membaca buku memberikan banyak manfaat bagi otak

 

Tahukah Kamu? Ternyata membaca buku memberikan banyak manfaat bagi otak

Kalian pernah dengar nggak sih, kabar burung soal keajaiban membaca bagi otak? Eits, ternyata emang benar lho! Faktanya, membaca itu memberikan banyak manfaat bagi otak kita. Salah satunya adalah membantu mengurangi stress dan depresi! Ups, siapa nih yang udah mulai stress dan jenuh di rumah terus? Atau mulai penat sama tugas-tugas kuliah ataupun tugas kantornya? Fix deh, kalian harus banyak-banyak membaca yah.

Beberapa manfaat membaca bagi otak adalah;

1.     Memperlambat penyakit pikun(Alzheimer)

Hal ini karena kegiatan membaca menurunkan risiko protein beta amyloid dalam otak yang meningkatkan risiko Alzheimer atau penyakit pikun.

2.     Meningkatkan Daya Ingat

Ketika sedang membaca, otak tidak hanya menguraikan kata-kata yang kamu baca. Dengan membaca, neurobiologist memproses gambar maupun ucapan yang muncul ketika kamu membaca. Saat membaca, bagian otak yang mengatur penglihatan dan bahasa bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang kamu mengerti dan lebih mudah untuk diingat.

3.     Meningkatkan Kemampuan Konsentrasi

Tahukah kamu? Membaca mampu meningkatkan kemampuan konsentrasi menjadi lebih baik lagi! Cobalah jadikan kegiatan membaca buku sebagai rutinitas kamu agar kemampuan konsentrasi semakin terasah dengan baik.

4.     Menurunkan Risiko Stres dan Depresi

Faktor lingkungan, situasi serta kesehatan dapat meningkatkan risiko stress maupun depresi pada seseorang. Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dengan membaca buku.

5.     Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Punya kemampuan komunikasi yang baik, siapa sih yang nggak mau? Memiliki kebiasaan membaca buku ternyata mampu meningkatkan kemampuan otak kita dalam berkomunikasi lho. Selain itu, penambahan kosakata melalui membaca juga menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam keseharian.


Memilih Buku Bacaan Anak

 

Memilih Buku Bacaan Anak

Ayah/Bunda pasti sepakat jika membaca adalah kegiatan penting yang mestinya terus melekat pada anda. Jutaan judul buku di dunia, mana yang tepat untuk ananda tercinta? Yuk simak tips berikut dalam memilih buku untuk anada :

1.     Sesuai dengan Usia Anak

Seperti tahapan perkembangan, membaca juga memiliki jenjang. Anak-anak dengan usia di bawah tiga tahun, biasanya buku-buku yang mengasah sensori dan motorik anak, memiliki gambar yang lebih dominan, berwarna, dengan kata sederhana di tiap halamannya.

Usia tiga hingga lima tahun, buku bergambar dengan beberapa kata dalam satu halaman, biasanya buku cerita dengan tokoh hewan, alat transfortasi, benda di sekeliling, dan sebagainya.

Usia enam hingga lima tahun Baca Lebih Dulu Isinya, Jika menginginkan buah hati gemar membaca, pastikan diri Anda juga senang membaca. Sebelum memberikan kepada ananda tercinta,

.a delapan tahun proporsi kalimat atau teks di tiap halamannya sudah cukup seimbang dengan gambar. Temanya juga mulai beragam, seperti cerita tentang kehidupan anak seusia mereka, sains, petualangan, persahabatan, dan sebagainya.

Usia 8 tahun ke atas, lebih menyukai cerita pendek dengan tokoh manusia. Di fase ini anak berada pada transisi ke dunia yang lebih logis. Cerita tentang pengalaman, kepahlawanan, dan sebagainya. Sedangkan usia remaja, memilih bacaan yang lebih menantang yaitu tulisan fiksi dan non fiksi. Namun, bagi setiap anak bisa penjenjangan ini berbeda. Tergantung bagaimana stimulasi membaca yang di dapat di awal usia perkembangannya

 

2.     Sesuai Minatnya

Jika anak sedang senang dengan hewan tertentu, berikanlah buku ensiklopedia hewan atau buku bergambar dengan tokoh hewan yang disenangi anak.Jangan paksa anak untuk membaca buku tertentu. Bila perlu, ajak anak ke toko buku dan memilih sendiri bukunya. Agar dapat mengetahui minat anak, sering-seringlah berkomunikasi sekaligus mengamati kecenderungan anak. Yakinlah setiap anak senang membaca, hanya terkadang mereka belum menemukan buku yang tepat.

 

3.     Bacalah terlebih dahulu isinya

Jika menginginkan buah hati gemar membaca, pastikan diri anda juga sennag membaca. Sebelum memberikan kepada ananda tercinta, bacalah terlebih dahulu isi buku hingga tuntas. Paling tidak bacalah sinopsisnya. Untuk memastikan apakah cerita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sesuai dengan nilai yang dianut serta aman bagi anak. Sekali lagi, jangan terkecoh oleh judul dank aver buku yang diperuntukkan bagi anak-anak.

4.     Perhatikan Ilustrasinya

Komik atau buku bergambar merupakan salah satu buku yang diminati anak-anak. Namun, kita harus jeli dan memeriksa ulang konten di dalamnya. Ada beberapa buku komik yang sekilas tampak untuk anak-anak, namun bermuatan dewasa sehingga tidak layak dibaca oleh anak. Karena itu pastikan kelayakannya dengan memeriksa lebih jeli ilustrasi yang ada dalam buku. Ilustrasi cerita memberikan visualisasi yang mudah ditangkap oleh anak. Jika informasi yang diberikan secara visual tidak tepat maka akan berpengaruh pada pola piker anak.


Menumbuhkan Minat Menulis Anak

 

Menumbuhkan Minat Menulis Anak


Ayah/Bunda, kita sepakat kemampuan menulis sangat penting untuk ananda. Tapi, apakah Ayah/Bunda pernah mengalami kesusahan dalam mengajak ananda menulis? Beberapa tips berikut mungkin dapat dicoba;

1.     Pendekatan Pada Anak

Pendekatan yang intens dan baik dengan ananda sangat membantu Ayah/Bunda mengajak anda suka menulis. Misal, dengan mencontohkan jika orang tua suka membaca dan mendiskusikannya, menceritakan kisah penulis inspiratif, memberikan apresiasi terhadap apapun yang ananda tuliskan.

2.     Menuliskan Sesuatu yang Disuka

Bebaskan ananda menulis yang ia sukai. Tak perlu terlalu banyak memberikan kritik di awal, agar ananda menikmati proses menulisnya.

3.     Memberikan Bacaan Berkualitas

Dengan membaca banyak asupan bacaan yang baik dan menarik, ananda akan mendapat inspirasi, kosakata baru, gambaran cara penulisan, dan memicunya untuk menulis karyanya sendiri.

4.     Menciptaan Suasana Menyenangkan

Menciptakan suasana yang menyenangkan dapat diwujudkan dengan membuat permainan kreatif, seperti memberikan gambar dan membuatnya menjadi sebuah cerita. Atau berkeliling ke sekitar rumah dan menuliskan objek favorit yang telah diamati.

Kesabaran, ketelatenan, serta dukungan orang tua dan guru pembimbing sangat diperlukan. Belajar menulis adalah sebuah proses di mana ananda mengenal diri sendiri dan dunianya.



Cara mengasah kemampuan berpikir kritis anak

 

Cara mengasah kemampuan berpikir kritis anak

Sobat perpus cilik saat ini lahir di era di mana segala informasi mengalir deras. Memilah mana yang baik dan tepat untuk usia sobat cilik menjadi tantangan tersendiri.

Selain pantauan dan bimbingan ayah/bunda, sobat cilik juga harus memiliki proteksi diri dengan berpikir kritis. Ayah/ bunda memiliki peran penting dalam mengembangkannya.

Berikut beberapa langkah-langkahnya;

1.     Membaca Buku

Anak akan memiliki pengetahuan dan terlatih untuk membaca lebih dulu sebelum mempercayai informasi yang diterima. Selain, melatih pola piker yang runut dan logis.

2.     Mengajak Diskusi

Biasakan membicarakan bersama tentang informasi yang diterima anak. Tanyakan apa yang diterima anak. Tanyakan apa yang diketahui, bagaimana pendapatnya, apa yang dirasakan dan bagaimana seharusnya.

3.     Mengajak Mencari Tahu

Ajak anak untuk tidak mudah percaya pada satu informasi. Sebaiknya anak tidak hanya puas dengan jawaban orangtua. Namun juga, sama-sama mencari sumber infomai lainnya.

4.     Bercerita dan Saling Terbuka

Apabila anak sedang bercerita kepada orangtua hindari memotong pembicaannya, dengarkan engan antusias dan apresiasi karena ia telah mau bercerita.

5.     Memberi Kesempatan Anak Menentukan Sendiri

Kemampuan berpikir kritis dapat diwujudkan melalui kemampuan anak mengambil keputuan dan bertindak. Dorong anak untuk memilih sendiri, lalu tanyakan alasannya. Libatkan anak dalam sebuah diskusi yang mengarah pada solusi.

6.     Menumbuhkan Kebiasaan Baik

Kekompakan antara ayah dan ibu juga perlu dikuatkan. Anak-anak yang tumbuh dengan sehat secara fisik dan psikologis lahir dari keluarga yang memiliki jembatan komunikasi yang kuat satu sama lain.

Sobat cilik, saat ini kita berada di era yang diibaratkan seperti banjir informasi yang mengalir deras. Memilah mana yang baik dan tepat untuk usia sobat cilik menjadi tantangan tersendiri.

Selain pantauan dan bimbingan ayah/bunda, sobat cilik juga harus memiliki proteksi diri dengan berpikir kritis. Ayah/bunda memiliki peran penting dalam mengembangkannya.



Tips dan Cara mengasah Kreativitas Anak

 

Tips dan Cara mengasah Kreativitas Anak

Kreativitas merupakan pondasi agar anak mampu menyelesaikan masalah, berpikir terbuka, berani mencoba sesuatu yang baru, mampu bertahan dalam keadaan yang serba terbatas sekalipun. Hal ini merupakan bekal bagi anak agar sukses di masa depan. Bagaimana cara menumbuhkan kreativitas di diri anak?

1.     Menggali dengan pertanyaan

Perbincangan yang diawali dengan pertanyaan, akan membuat anak terbiasa untuk berpikir. Jangan terburu-buru memberikan penjelasan atau jawaban terhadap sesuatu. Biarkan anak mencari tahu jawaban dengan usahanya sendiri terlebih dahulu.

2.     Bebas Berekspresi

Memberikan kebebasan berekspresi membuat anak berani untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun hal ini perlu diikuti dengan pengetahuan-pengetahuan dasar bagi anak, misalnya tentang hal-hal yang baik dan hal-hal apa yang bisa membahayakan bagi dirinya.

3.     Memberikan pengalaman baru

Cobalah meluangkan waktu untuk melakukan hal baru maupun berkunjung ke tempat baru. Dengan begitu, anak akan berlatih memaksimalkan panca inderanya, menyerap informasi di sekitar sebagai bekal untuknya dalam berfikir kreatif.

4.     Memberikan apresiasi

Anak yang mendapatkan apresiasi yang cukup akan lebih percaya diri. Selain itu, anak akan memiliki konsep diri yang positif terhadap dirinya. Apresiasilah apa yang telah diusahakan oleh anak, bukan hanya terpaku pada hasil.

5.     Tahan diri untuk memaksakan kehendak

Berikan kebebasan bagi anak untuk memilih dan membuat keputusan sendiri. Adanya pilihan-pilihan yang diberikan membuat anak terbiasa berpikir. Jelaskan beberapa konsekuensi dari pilihannya tersebut.

Kreativitas selalu dibutuhkan sebagai bekal manusia menemukan solusi kehidupan. Mari asah kemampuan untuk selalu menggali kreativitas kita.


Tips membaca nyaring untuk menumbuhkan minat baca anak

 

Tips membaca nyaring untuk menumbuhkan minat baca anak


Salah satu cara yang cukup efektif dan mudah dilakukan untuk menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini adalah dengan membacakan buku dengan suara nyaring (read aloud). Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan saat membaca nyaring yaitu;

1.     Pahami pentingnya menumbuhkan gemar membaca

Tidak ada cara instan untuk membuat anak senang membaca. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi dariorang tuanya untukmenciptakan suasana yang dekat dengan bacaan. Salah satunya, dengan mencontohkannya.

2.     Menciptakan suasana menyenangkan

Hindari ancaman, perintah yang menekan, dan pemberian hadiah kepada anak ketika mereka mau membaca. Luangkan waktu beberpa menit untuk membacakan nyaring secara rutin dalam sehari.

3.     Pilih buku bacaan yang tepat

Penting memilih bacaan yang sesuai usia dan minat anak. Untuk anak usia dini, semakin banyak gambar akan semakin menarik. Seiring bertambahnya usia, bacaan anak akan terus berkembang. Komposisi gambar pada buku lambat laun akan semakin sedikit dibandingkan dengan teks.

4.     Baca lebih dulu buku yang akan dibacakan

Hal ini untuk menghindari ada konten cerita yang tidak sesuai dengan usia anak, dan terkait dengan penguasaan pemahaman orang tua terhadap buku yang dibaca.

5.     Mendiskusikan cerita

Diskusi intens setelah membaca cerita akan membuat anak semakin kritis, mengasah kemampuan berkomunikasi, menumbuhkan kedekatan dengan orang tua, dan menjadi kesempatan bagi orang tua untukmengetahui sejauh mana pandangan dan pendapat anak terhadap sesuatu.

Ayah dan Bunda di rumah punya kesempatan besar untuk menjadikan sobat cilik suka membaca buku. Salah satu caranya adalah dengan rutin membacakan buku pada sobat cilik dengan nyaring (read aloud). 



Ketika Anak Memiliki Kebiasaan Membaca Sejak Dini

 

Ketika Anak Memiliki Kebiasaan Membaca Sejak Dini


Anak yang memiliki kebiasaan membaca sejak dini ternyata memiliki banyak keuntungan di mana perkembangan berikutnya. Seperti apa saja?

Anak anak yang terbiasa membaca sejak dini ternyata memiliki banysk sekali keuntungan di masa perkembangan berkutnya, apa saja perkembangannya? Lets cet it’s out;

1.     Lebih senang belajar

Anak yang memiliki kebiasaan membaca akan tertarik dengan informasi baru dan penuh rasa ingin tahu. Inilah yang membuat anak jadi memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari sesuatu.

2.     Aktif bertanya

Anak yang terbiasa memperoleh pengetahuan dari buku bacaan akan memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu. Ia pun menjadi tidak segan untuk bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahui.

3.     Kritis menerima informasi

Memiliki kebiasaan membaca buku, melatih anak untuk lebih peka dalam memilah informasi. Anak akan terbiasa mencari tahu lebih dalam hal yang diterimanya.

4.     Memiliki wawasan yang luas

Semakin beragam bahan bacaan, anak akan semakin banyak mengetahui berbagai hal.

5.     Menambah kosakata

Saat anak membaca, anak juga mencerna bahasa. Kata-kata baru yang ditemui akan dapat memperkaya penggunaan bahasanya baik secara lisan maupun tulisan.

6.     Kreatif memecahkan masalah

Buku selalu menawarkan berbagai hal baru, tanpa terikat ruang dan waktu. Anak akan terbiasa melihat bagaimana masalah diselesaikan dari berbagai sudut pandang yang berbeda.



Ketika Anak Suka Menulis Cerita

 Ketika Anak Suka Menulis Cerita


Anak yang senang menulis cerita ternyata mendapatkan manfaat yang luar biasa. Ini sangat penting bagi fase perkembangan berikutnya. Apa saja manfaat yang diperoleh anak yang suka menulis cerita? Berikut beberapa tips-tipsnya;

1.     Dapat mengutarakan apa yang dipikirkan

Menulis akan membuat anak memahami apa yang dipikirkan dan berlatih menuangkannya secara lebih jelas. Anak juga dapat lebih mengekspresikan apa yang ingin diutarakannya.

2.     Meningkatkan kemampuan membaca

Umumnya anak yang senang menulis juga memiliki kegemaran membaca. Saat membaca anak akan lebih mudah memahami informasi, dan mampu menggabungkan dengan berbagai pengetahuan lainnya sehingga membentuk sebuah pengertian baru.

3.     Berpikir kreatif

Dalam menulis terdapat proses berimajinasi, memberikan berbagai alternative jalan cerita, dan meluaskan pikiran. Hal-hal itu akan membuat anak mampu memecahkan masalah dengan lebih baik.

4.     Terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar

Menulis cerita membuat anak tertatih menggunakan pilihan kata yang tepat. Ini akan membuat anak memahami bentuk dan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar.

5.     Memiliki pola berpikir lebih sistematis dan runut

Dalam proses menulis, anak berlatih menemukan ide, mengolah informasi, menyusun pola cerita, serta menyusun struktur kalimat. Dengan demikian anak akan terbiasa berpikir secara sistematis.

6.     Mampu mengelola emosi dengan lebih baik

Saat menulis anak akan terlatih untuk mengembangkan kesadaran dirinya, menajamkan obeservasi, serta berpikir lebih dalam. Anak akan mampu memetakan emosi yang ada dalam dirinya dan bagimana mengendalikannya.

7.     Meningkatkan kemampuan akademis

Anak yang senang menulis cerita akan lebih tekun, memiliki cara berpikir mendalam, dan sabar dengan sebuah proses belajar. Selain itu, anak juga mudah menerima informasi. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kemampuan akademis anak di sekolah.

Setiap anak memiliki proses yang berbeda saat menulis cerita. Mendampingi aak dan memberikan dukungan penuh sangat diperlukan agar anak dapat menggali kemampuan dirinya dengan optimal.

Ketika Orang Tua Suka Membacakan Cerita

 

                                    Ketika Orang Tua Suka Membacakan Cerita


Membaca memiliki banyak sekali manfaat bagi anak. Ketika orang tua suka membacakan cerita kepada anak tentu akan berdampak besar bagi perkembangan anak, krbiasaan yang terbentuk, maupun hubungan antara orang tua dan anak.

Apa saja manfaat yang diperoleh ketika orang tua suka membacakan cerita?

1.     Memiliki kedekatan emosional dengan anak

Memiliki jadwal membaca bersama secara rutin akan menumbuhkan hubungan emosional yang erat. Anak dan orang tua akan terbiasa saling berkomunikasi dan berbagi cerita bersama.

2.     Menumbuhkan kebiasaan membawa

Semakin sering membacakan cerita kepada anak akan akrab dengan buku. Dari kegiatan tersebut anak menyadari bahwa membaca buku sangat menyenangkan.

3.     Dapat memilihkan buku bacaan yang sesuai

Terbiasa membacakan buku akan membuat orang tua lebih peka dalam memilih buku yang sesuai untuk anak. Mulai dari pemilihan tema, pesan dalam cerita, bahasa yang digunakan, hingga kemasan bukunya.

4.     Memiliki kemampuan berkomunikasi lebih baik

Anak-anak yang sering dibacakan cerita akan lebih terbiasa mengungkapkan pendapat, ide, serta apa yang dirasakannya. Hal ini berpengaruh positif pada kemampuan berkomunikasinya dalam kesehatan.

5.     Menstimulasi kemampuan berimajinasi dan berpikir kritis.

Anak-anak dapat belajar berimajinasi melalui cerita yang dibacakan. Berdiskusi setelah membaca cerita juga dapat mengasah kemampuan berpikir kritis anak.

6.     Mengenal dunia anak dengan lebih baik

Saat membacakan cerita, orang tua dapat mengamati anak dengan lebih dekat. Mengetahui bagaimana reaksi anak, apa yang dipikirkannya, bagaimana pendapatnya dan pemahamannya terhadap sesuatu.

7.     Membantu anak mengekspresikan emosi

Emosi dapat dikenalkan melalui cerita yang dibacakan. Anak akan lebih mudah mengenal ragam emosi, mengidentifikasi emosi yang dirasakan, dan mengetahui bagaimana cara mengelola emosinya dengan tepat.

Membacakan cerita terbukti memiliki banyak manfaat baik bagi orang tua maupun anak. Ayo, jadkan membaca cerita sebagai kebiasaan menyenangkan dalam keluarga.



Memilih Bacaan yang Tepat untuk Anak

 

Memilih Bacaan yang Tepat untuk Anak

Suka bingung ketika di toko buku karena harus memilih satu dari sekian banyak buku anak?

Banyaknya pilihan bacaan untuk anak-anak membuat orang tua perlu selektif memilih buku yang tepat. Tujuannya agar anak tertarik dengan kegiatan membaca.

Pastikan ayah bunda memiliki pertimbangan matang ketika memilih. Apa saja yang perlu dipertimbangkan? Mari ikuti tips-tips berikut;

1.     Sesuai Usia Anak

Bagi anak usia dini buku yang dibutuhkan adalah buku-buku bergambar dengan teks sederhana. Seiring bertambah usia, anak membutuhkan buku dengan teks yang lebih banyak dan ilustrasi yang lebih sedikit.

2.     Sesuai Minat Anak

Anak akan tertarik membaca jika menemukan buku dengan tema sesuai minatnya. Orang tua perlu mengamati dan mengetahui apa yang sedang diminati anak. Misalnya, buku dengan tema hewan, alat transportasi, petualangan, dan lainnya.

3.     Isi Cerita

Sebelum memberikan buku bacaan pada anak, orang ta perlu membaca lebih dulu isi bukunya. Apakah buku tersebut memiliki bahasa yang dipahami anak, cerita dan ilustrasi yang menarik, serta memiliki nilai yang sesuai dengan nilai keluarga.

4.     Memiliki Ilustrasi Menarik

Kegiatan membaca tentu akan jadi menyenangkan apabila anak tidak hanya menikmati teks cerita, namun juga melihat ilustrasi yang menarik.

5.     Bahan Buku

Orang tua dapat menyesuaikan pilihan bahan buku bacaan sesuai usia anak. Seperti anak usia dini, dapat diberikan buku berbahan kain flannel, karton tebal, dan jenis kertas yang tak mudah robek. Sedangkan anak usia sekolah berupa buku berbahan kertas yang menarik.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saatmemilih buku anak. Apapun pertimbangannya, upayakan didasarkan pada kebutuhan dan usia anak.


Manfaat berdiskusi setelah membaca buku cerita


 Manfaat berdiskusi setelah membaca buku cerita


Sudahkah Bunda dan Ayah berdiskusi dengan ananda setelah membaca buku cerita bersama? Pengalaman ini ternyata sangat penting, Mengapa? Let’s cekidot

Berdiskusi setelah membaca buku merupakan proses penting dalam membaca namun seiring dilewatkan. Lalu apa aja manfaat ketika mendiskusikan buku cerita bersama anak?

1.     Mendekatkan hubungan orang tua dan anak

Saat berdiskusi anak akan terbiasa untuk bercerita dan terbuka dengan orang tua. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka akan menciptakan hubungan yang dekat antara orang tua dan anak.

2.     Ketika sedang mendiskusikan buku, orang tua dapat meggali pemahaman anak dengan pertanyaan-pertanyaan. Dengan begitu anak akan terlatih untuk berani bicara tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan.

3.     Membuat anak berani berpendapat

Setiap anak memiliki sudut pandang berbeda tentang suatu behasan. Memberikan kesempatan bicara pada anak akan menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk berani berpendapat.

4.     Melatih anak untuk terbuka dan mau bercerita

Tidak semua anak mudah mengekpresikan yang ia rasakan. Melalui kegiatan berdiskusi anak akan berlatih untuk lebih terbuka dan percaya kepada orang tua. Orang tua dapat menunjukkan respond an bentuk apresiasi kepada anak.

5.     Mengetahui pemahaman anak

Melalui berdiskusi, anak belajar untuk merespon sesuatu. Orang tua dapat melihat sejauh mana anak memahami dan menanggapi suatu hal.

6.     Menumbuhkan kecintaan membaca

Saling bertukar cerita dan membahas sesuatu yang seru tentu menyenangkan. Pengalaman menyennagkan ini lah yang akan lekat di benak anak dan membuat anak semakin mencintai kegiatan membaca.

7.     Memiliki pola berpikir yang luas

Ketika berdiskusi anak akan mengaktifkan syaraf otaknya untuk berpikir. Anak juga berlatih menyerap informasi dan menghubungkan dengan pengalaman maupun pengetahuan yang pernah didapatnya.

Memberikan pengalaman berharga tidak harus dengan sesuatu yang mahal. Menyediakan waktu setiap hari untuk mendiskusikan buku usai membaca bersama anak akan menjadi pengalaman yang tak terlupa.