Rabu, 20 Oktober 2021

Cara mengasah kemampuan berpikir kritis anak

 

Cara mengasah kemampuan berpikir kritis anak

Sobat perpus cilik saat ini lahir di era di mana segala informasi mengalir deras. Memilah mana yang baik dan tepat untuk usia sobat cilik menjadi tantangan tersendiri.

Selain pantauan dan bimbingan ayah/bunda, sobat cilik juga harus memiliki proteksi diri dengan berpikir kritis. Ayah/ bunda memiliki peran penting dalam mengembangkannya.

Berikut beberapa langkah-langkahnya;

1.     Membaca Buku

Anak akan memiliki pengetahuan dan terlatih untuk membaca lebih dulu sebelum mempercayai informasi yang diterima. Selain, melatih pola piker yang runut dan logis.

2.     Mengajak Diskusi

Biasakan membicarakan bersama tentang informasi yang diterima anak. Tanyakan apa yang diterima anak. Tanyakan apa yang diketahui, bagaimana pendapatnya, apa yang dirasakan dan bagaimana seharusnya.

3.     Mengajak Mencari Tahu

Ajak anak untuk tidak mudah percaya pada satu informasi. Sebaiknya anak tidak hanya puas dengan jawaban orangtua. Namun juga, sama-sama mencari sumber infomai lainnya.

4.     Bercerita dan Saling Terbuka

Apabila anak sedang bercerita kepada orangtua hindari memotong pembicaannya, dengarkan engan antusias dan apresiasi karena ia telah mau bercerita.

5.     Memberi Kesempatan Anak Menentukan Sendiri

Kemampuan berpikir kritis dapat diwujudkan melalui kemampuan anak mengambil keputuan dan bertindak. Dorong anak untuk memilih sendiri, lalu tanyakan alasannya. Libatkan anak dalam sebuah diskusi yang mengarah pada solusi.

6.     Menumbuhkan Kebiasaan Baik

Kekompakan antara ayah dan ibu juga perlu dikuatkan. Anak-anak yang tumbuh dengan sehat secara fisik dan psikologis lahir dari keluarga yang memiliki jembatan komunikasi yang kuat satu sama lain.

Sobat cilik, saat ini kita berada di era yang diibaratkan seperti banjir informasi yang mengalir deras. Memilah mana yang baik dan tepat untuk usia sobat cilik menjadi tantangan tersendiri.

Selain pantauan dan bimbingan ayah/bunda, sobat cilik juga harus memiliki proteksi diri dengan berpikir kritis. Ayah/bunda memiliki peran penting dalam mengembangkannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar