Rabu, 20 Oktober 2021

Ketika Anak Memiliki Kebiasaan Membaca Sejak Dini

 

Ketika Anak Memiliki Kebiasaan Membaca Sejak Dini


Anak yang memiliki kebiasaan membaca sejak dini ternyata memiliki banyak keuntungan di mana perkembangan berikutnya. Seperti apa saja?

Anak anak yang terbiasa membaca sejak dini ternyata memiliki banysk sekali keuntungan di masa perkembangan berkutnya, apa saja perkembangannya? Lets cet it’s out;

1.     Lebih senang belajar

Anak yang memiliki kebiasaan membaca akan tertarik dengan informasi baru dan penuh rasa ingin tahu. Inilah yang membuat anak jadi memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari sesuatu.

2.     Aktif bertanya

Anak yang terbiasa memperoleh pengetahuan dari buku bacaan akan memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu. Ia pun menjadi tidak segan untuk bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahui.

3.     Kritis menerima informasi

Memiliki kebiasaan membaca buku, melatih anak untuk lebih peka dalam memilah informasi. Anak akan terbiasa mencari tahu lebih dalam hal yang diterimanya.

4.     Memiliki wawasan yang luas

Semakin beragam bahan bacaan, anak akan semakin banyak mengetahui berbagai hal.

5.     Menambah kosakata

Saat anak membaca, anak juga mencerna bahasa. Kata-kata baru yang ditemui akan dapat memperkaya penggunaan bahasanya baik secara lisan maupun tulisan.

6.     Kreatif memecahkan masalah

Buku selalu menawarkan berbagai hal baru, tanpa terikat ruang dan waktu. Anak akan terbiasa melihat bagaimana masalah diselesaikan dari berbagai sudut pandang yang berbeda.



Ketika Anak Suka Menulis Cerita

 Ketika Anak Suka Menulis Cerita


Anak yang senang menulis cerita ternyata mendapatkan manfaat yang luar biasa. Ini sangat penting bagi fase perkembangan berikutnya. Apa saja manfaat yang diperoleh anak yang suka menulis cerita? Berikut beberapa tips-tipsnya;

1.     Dapat mengutarakan apa yang dipikirkan

Menulis akan membuat anak memahami apa yang dipikirkan dan berlatih menuangkannya secara lebih jelas. Anak juga dapat lebih mengekspresikan apa yang ingin diutarakannya.

2.     Meningkatkan kemampuan membaca

Umumnya anak yang senang menulis juga memiliki kegemaran membaca. Saat membaca anak akan lebih mudah memahami informasi, dan mampu menggabungkan dengan berbagai pengetahuan lainnya sehingga membentuk sebuah pengertian baru.

3.     Berpikir kreatif

Dalam menulis terdapat proses berimajinasi, memberikan berbagai alternative jalan cerita, dan meluaskan pikiran. Hal-hal itu akan membuat anak mampu memecahkan masalah dengan lebih baik.

4.     Terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar

Menulis cerita membuat anak tertatih menggunakan pilihan kata yang tepat. Ini akan membuat anak memahami bentuk dan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar.

5.     Memiliki pola berpikir lebih sistematis dan runut

Dalam proses menulis, anak berlatih menemukan ide, mengolah informasi, menyusun pola cerita, serta menyusun struktur kalimat. Dengan demikian anak akan terbiasa berpikir secara sistematis.

6.     Mampu mengelola emosi dengan lebih baik

Saat menulis anak akan terlatih untuk mengembangkan kesadaran dirinya, menajamkan obeservasi, serta berpikir lebih dalam. Anak akan mampu memetakan emosi yang ada dalam dirinya dan bagimana mengendalikannya.

7.     Meningkatkan kemampuan akademis

Anak yang senang menulis cerita akan lebih tekun, memiliki cara berpikir mendalam, dan sabar dengan sebuah proses belajar. Selain itu, anak juga mudah menerima informasi. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kemampuan akademis anak di sekolah.

Setiap anak memiliki proses yang berbeda saat menulis cerita. Mendampingi aak dan memberikan dukungan penuh sangat diperlukan agar anak dapat menggali kemampuan dirinya dengan optimal.

Ketika Orang Tua Suka Membacakan Cerita

 

                                    Ketika Orang Tua Suka Membacakan Cerita


Membaca memiliki banyak sekali manfaat bagi anak. Ketika orang tua suka membacakan cerita kepada anak tentu akan berdampak besar bagi perkembangan anak, krbiasaan yang terbentuk, maupun hubungan antara orang tua dan anak.

Apa saja manfaat yang diperoleh ketika orang tua suka membacakan cerita?

1.     Memiliki kedekatan emosional dengan anak

Memiliki jadwal membaca bersama secara rutin akan menumbuhkan hubungan emosional yang erat. Anak dan orang tua akan terbiasa saling berkomunikasi dan berbagi cerita bersama.

2.     Menumbuhkan kebiasaan membawa

Semakin sering membacakan cerita kepada anak akan akrab dengan buku. Dari kegiatan tersebut anak menyadari bahwa membaca buku sangat menyenangkan.

3.     Dapat memilihkan buku bacaan yang sesuai

Terbiasa membacakan buku akan membuat orang tua lebih peka dalam memilih buku yang sesuai untuk anak. Mulai dari pemilihan tema, pesan dalam cerita, bahasa yang digunakan, hingga kemasan bukunya.

4.     Memiliki kemampuan berkomunikasi lebih baik

Anak-anak yang sering dibacakan cerita akan lebih terbiasa mengungkapkan pendapat, ide, serta apa yang dirasakannya. Hal ini berpengaruh positif pada kemampuan berkomunikasinya dalam kesehatan.

5.     Menstimulasi kemampuan berimajinasi dan berpikir kritis.

Anak-anak dapat belajar berimajinasi melalui cerita yang dibacakan. Berdiskusi setelah membaca cerita juga dapat mengasah kemampuan berpikir kritis anak.

6.     Mengenal dunia anak dengan lebih baik

Saat membacakan cerita, orang tua dapat mengamati anak dengan lebih dekat. Mengetahui bagaimana reaksi anak, apa yang dipikirkannya, bagaimana pendapatnya dan pemahamannya terhadap sesuatu.

7.     Membantu anak mengekspresikan emosi

Emosi dapat dikenalkan melalui cerita yang dibacakan. Anak akan lebih mudah mengenal ragam emosi, mengidentifikasi emosi yang dirasakan, dan mengetahui bagaimana cara mengelola emosinya dengan tepat.

Membacakan cerita terbukti memiliki banyak manfaat baik bagi orang tua maupun anak. Ayo, jadkan membaca cerita sebagai kebiasaan menyenangkan dalam keluarga.



Memilih Bacaan yang Tepat untuk Anak

 

Memilih Bacaan yang Tepat untuk Anak

Suka bingung ketika di toko buku karena harus memilih satu dari sekian banyak buku anak?

Banyaknya pilihan bacaan untuk anak-anak membuat orang tua perlu selektif memilih buku yang tepat. Tujuannya agar anak tertarik dengan kegiatan membaca.

Pastikan ayah bunda memiliki pertimbangan matang ketika memilih. Apa saja yang perlu dipertimbangkan? Mari ikuti tips-tips berikut;

1.     Sesuai Usia Anak

Bagi anak usia dini buku yang dibutuhkan adalah buku-buku bergambar dengan teks sederhana. Seiring bertambah usia, anak membutuhkan buku dengan teks yang lebih banyak dan ilustrasi yang lebih sedikit.

2.     Sesuai Minat Anak

Anak akan tertarik membaca jika menemukan buku dengan tema sesuai minatnya. Orang tua perlu mengamati dan mengetahui apa yang sedang diminati anak. Misalnya, buku dengan tema hewan, alat transportasi, petualangan, dan lainnya.

3.     Isi Cerita

Sebelum memberikan buku bacaan pada anak, orang ta perlu membaca lebih dulu isi bukunya. Apakah buku tersebut memiliki bahasa yang dipahami anak, cerita dan ilustrasi yang menarik, serta memiliki nilai yang sesuai dengan nilai keluarga.

4.     Memiliki Ilustrasi Menarik

Kegiatan membaca tentu akan jadi menyenangkan apabila anak tidak hanya menikmati teks cerita, namun juga melihat ilustrasi yang menarik.

5.     Bahan Buku

Orang tua dapat menyesuaikan pilihan bahan buku bacaan sesuai usia anak. Seperti anak usia dini, dapat diberikan buku berbahan kain flannel, karton tebal, dan jenis kertas yang tak mudah robek. Sedangkan anak usia sekolah berupa buku berbahan kertas yang menarik.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saatmemilih buku anak. Apapun pertimbangannya, upayakan didasarkan pada kebutuhan dan usia anak.


Manfaat berdiskusi setelah membaca buku cerita


 Manfaat berdiskusi setelah membaca buku cerita


Sudahkah Bunda dan Ayah berdiskusi dengan ananda setelah membaca buku cerita bersama? Pengalaman ini ternyata sangat penting, Mengapa? Let’s cekidot

Berdiskusi setelah membaca buku merupakan proses penting dalam membaca namun seiring dilewatkan. Lalu apa aja manfaat ketika mendiskusikan buku cerita bersama anak?

1.     Mendekatkan hubungan orang tua dan anak

Saat berdiskusi anak akan terbiasa untuk bercerita dan terbuka dengan orang tua. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka akan menciptakan hubungan yang dekat antara orang tua dan anak.

2.     Ketika sedang mendiskusikan buku, orang tua dapat meggali pemahaman anak dengan pertanyaan-pertanyaan. Dengan begitu anak akan terlatih untuk berani bicara tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan.

3.     Membuat anak berani berpendapat

Setiap anak memiliki sudut pandang berbeda tentang suatu behasan. Memberikan kesempatan bicara pada anak akan menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk berani berpendapat.

4.     Melatih anak untuk terbuka dan mau bercerita

Tidak semua anak mudah mengekpresikan yang ia rasakan. Melalui kegiatan berdiskusi anak akan berlatih untuk lebih terbuka dan percaya kepada orang tua. Orang tua dapat menunjukkan respond an bentuk apresiasi kepada anak.

5.     Mengetahui pemahaman anak

Melalui berdiskusi, anak belajar untuk merespon sesuatu. Orang tua dapat melihat sejauh mana anak memahami dan menanggapi suatu hal.

6.     Menumbuhkan kecintaan membaca

Saling bertukar cerita dan membahas sesuatu yang seru tentu menyenangkan. Pengalaman menyennagkan ini lah yang akan lekat di benak anak dan membuat anak semakin mencintai kegiatan membaca.

7.     Memiliki pola berpikir yang luas

Ketika berdiskusi anak akan mengaktifkan syaraf otaknya untuk berpikir. Anak juga berlatih menyerap informasi dan menghubungkan dengan pengalaman maupun pengetahuan yang pernah didapatnya.

Memberikan pengalaman berharga tidak harus dengan sesuatu yang mahal. Menyediakan waktu setiap hari untuk mendiskusikan buku usai membaca bersama anak akan menjadi pengalaman yang tak terlupa.





Apa yang Harus Orangtua Lakukan Ketika Anak Tidak Bersemangat Menulis?


            Apa yang Harus Orangtua Lakukan Ketika Anak Tidak Bersemangat Menulis?

                                      

Tak bersemangat ketika menulis dialami oleh siapa saja. Biar orang dewasa maupun anak-anak. Seperti yang kita ketahui, proses menulis membutuhkan ketekunan yang panjang. Anak kerap berhenti di tengah perjalanan karena tidak bersemangat.

Ini biasa terjadi kepada siapa saja. Apa yang harus dilakukan jika anak terlihat tidak bersemangat menulis.Berikut beberapa langkahlangkahnya;

1.     Memberikan waktu jeda

Ada masa anak mengalami “penuh” di kelapanya. Memberi waktu rehat sejenak akan menyegarkan pikiran anak dan menghilangkan jenuh.

2.     Menggali alasan

Banyak penyebab anak mengalami moody ketika menulis. Cari alasan yang menyebabkannya dengan berdialog dengan anak.

3.     Melakukan kegiatan yang disukai

Kegiatan lain selain menulis akan membuat anak tidak jenuh karena melihat hal-hal lain dengan sudut pandang baru. Misalnya, saudara, dan sebagainya.

4.     Membaca buku

Moody bisa disebabkan karena kurangnya ide. Ide-ide baru bisa bermunculan dengan membaca buku.

5.     Mengingat kembali tujuan menulis

Tujuan dapat menjadi motivasi ketika menulis. Biasanya anak-anak akan terpacu untuk menyelesaikan tulisannya ketika memiliki motivasi dalam dirinya.

6.     Tidak memaksa atau mengancam

Memaksa hanya akan membuat anak tertekan dan membuatnya tak menikmati proses menulis. Ingat kembali tujuan awal menulis ruang bersenang-senang anak.

7.     Membersamai anak ketika menulis

Ketika anak tidak bersemangat, ia membutuhkan dukungan orang tua. Berada di samping anak akan membuatnya bersemangat.

8.     Bergabung di komunitas menulis

Dengan bergabung di komunitas, kita akan menemukan teman baru yang memiliki hobi sama sehingga semangat untuk menulis akan muncul kembali


Ayo Bantu Anak Menemukan Ide Cerita

 

Ayo Bantu Anak Menemukan Ide Cerita

Saat menulis cerita, terkadang anak mengalami kesulitan dalam menemukan ide. Orang tua maupun pendamping dapat mengambil peran untuk membantu membuka ruang imajinasi dan mengasah proses berpikir kreatif anak.

Apa saja hal yang bisa dilakukan untuk membantu anak dalam menemukan ide untuk ceritanya? Dan biasanya ananda kerap kesulitan memulai sebuah cerita karena tak dapat ide? Bunda dan Ayah dapat mencoba tips berikut

1.     Berdiskusi setelah membaca buku bersama

Membaca buku merupakan salah satu cara menemukan ide cerita. Memancing anak dengan berbagai pertanyaan setelah membaca buku dapat membantu anak berpikir lebih luas dan kreatif.

2.     Mengajak anak mengobrol

Orang tua dapat mencoba untuk menanyakan apa yang menjadi ketertarikan anak. Biasanya anak akan lebih mudah menuliskan cerita dari sesuatu yang disenanginya.

3.     Melakukan kegitan baru bersama

Pengalaman-pengalaman baru akan selalu menarik untuk diceritakan. Misalnya, membuat makanan dari resep baru, membuat kreasi dari barang bekas di rumah, bercocok tanam. dan lain sebagainya.

4.     Menonton film bersama

Film banyak menyajikan adegan yang menarik. Berdiskusi bersama setelah menonton akan membantu anak mengolah apa yang ia dapatkan menjadi ide cerita baru.

Ada banyak cara untuk menstimulasi anak dalam berpikir kreatif. Bagaimana pengalaman Ayah dan Bunda saat membantu Ananda menemukan ide cerita.