Ayo
CLBK (Cintai Lagi Bumi Kita) dengan Literasi
Oleh
Rina Devina
Hayooo,
siapa yang suka CLBK? Bukan Cinta Lama Bersemi Kembali, itu mah gak usah, tapi
ini adalah Cintai Lagi Bumi Kita, jadi sekarang mauuu kan?. Ya, ini adalah sebagai
salah satu pemicu semangat dan aksi dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup
Sedunia (HLHS) yang jatuh pada tanggal 05 Juni ini, sudah selayaknya kita semua
CLBK.
CLBK
adalah tema pada Hari Bumi tahun 2020. Memang kita bukan sedang memperingati
atau merayakan Hari Bumi, namun tema ini masih relevan dan tersambung dengan
tema kita untuk memperingati HLHS ini. Dan tahukah anda bahwa banyak perayaan
hari yang masih terkait dengan HLHS ini? Beberapa diantaranya adalah :
1. Hari
Gerakan Sejuta Pohon Sedunia dan Program Cegah Banjir yang jatuh pada setiap
tanggal 10 Januari dan di peringati di seluruh dunia.
2. Hari
Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari dan di peringati
di seluruh Indonesia.
3. Hari
Hutan Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Maret di seluruh dunia.
4. Hari
Air Sedunia yang dirayakan di setiap tanggal 22 Maret
5. Earth
Hour yang rutin di peringati di seluruh dunia setiap tanggal 30 Maret
6. Hari
Bumi juga dirayakan secara internasional pada 22 April
7. Hari
Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari ini, 05 Juni
8. Hari
Laut Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 08 Juni
9. Hari
Terumbu Karang Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 09 Juni
1 . Hari
pangan Sedunia yang kita laksanakan setiap tanggal 16 Oktober
Semua
peringatan hari yang berhubungan dengan lingkungan itu kita peringati dan
rayakan dengan satu tujuan yang sama yaitu sebagai pemicu semangat untuk terus
peduli terhadap lingkungan dan berusaha mempraktekkan budaya hidup bersih,
menjaga lingkungan, mengurangi sampah, menanam pohon dan berbagai kegiatan dan
aksi lainnya yang dapat kita lakukan demi menjaga lingkungan untuk menjadi
lebih baik saat ditempati.
Jika
sudah mengetahui berbagai tanggal penting tersebut diatas, diharapkan kita juga
bisa terlibat langsung dan berbuat lebih aktif lagi dalam berbuat dan mengkampanyekan
berbagai program yang intinya untuk menjaga dan menyayangi bumi kita ini. Sebab
kalau bumi senantiasa terjaga, tentunya kita dan semua makhluk dapat hidup
berdampingan dengan nyaman dan aman serta bebas dari berbagai bencana yang
mengancam.
Dalam
rangka menciptakan kesadaran dan aksi sosial untuk menyelamatkan bumi dan
lingkungan ini tentunya memerlukan pemahaman dan tingkat literasi lingkungan
yang tinggi. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang aksi literasi
lingkungan, mari kita lihat apa itu arti dari literasi lingkungan.
Literasi
Lingkungan adalah merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan
kondisi lingkungan, dan dari hasil pemahaman serta penafsiran tersebut maka
inividu tersebut dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan,
memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungannya(Diana Kusumaningrum,2018).
Kemampuan
literasi lingkungan ini sangat penting ditanamkan agar menjadi sebuah karakter positif
dalam diri setiap individu. Tanpa adanya literasi lingkungan, aksi di tingkat
Negara tidak akan didukung oleh komunitas atau masyarakatnya. Terlebih,
beberapa tahun belakangan ini Perserikatan Bangsa Bangsa kembali menekankan
pentingnya pendidikan lingkungan atau literasi lingkungan yang menjangkau semua
golongan dan kelompok usia.
Banyak
cara meningkatkan kemampuan literasi dalam masyarakat yang dapat kita
dilakukan, salah satunya adalah sosialisasi, edukasi, advokasi serta motivasi
bagi masyarakat untuk menggunakan bahan daur ulang, mengurangi penggunaan wadah
sekali pakai seperti plastik atau kalau kita bekerja di perpustakaan, boleh
membeli buku yang kertasnya terbuat dari kertas daur ulang. Banyak juga cara
lainnya dalam meningkatkan literasi lingkungan di masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan.
Perpustakaan
sebagai sarana pendidikan non formal pun dapat ambil bagian didalam pelestarian
lingkungan ini. Perpustakaan yang di era 4.0 mengusung tema inklusi sosial
sangat tepat menjadi wadah bagi masyarakat dalam membudayakan hidup sehat dan
cinta lingkungan. Berbagai kegiatan dapat dilakukan yang tentunya melibatkan unsur
perpustakaan, pustakawan dan masyarakat.
Sebelum
adanya pandemic COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia ini, sudah banyak
perpustakaan yang menyediakan ruang atau sarana belajar untuk memanfaatkan
sampah menjadi suatu komoditas yang dapat bermanfaat. Banyak perpustakaan besar maupun kecil bahkan Taman Bacaan
Masyarakat yang membuat kelas kreatif cara mengolah sampah dan memanfaatkan
barang bekas lainnya.
Namun,
karena sekarang sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
kegiatan semacam itu tidak dapat dilakukan lagi demi menjaga agar tidak sampai
terjadi penyebaran COVID-19 yang semakin massif dan menimbulkan korban yang
tidak sedikit ini Walaupun begitu, program pembelajaran ini masih bisa
dilaksanakan tentunya dengan mengalihkannya menjadi dalam bentuk virtual dialog.
Ya,
sekarang semuanya sudah beralih ke virtual dialog, mulai dari rapat virtual,
belajar virtual, bahkan juga ada nongkrong virtual. Semuanya demi menjaga
keselamatan diri dan lingkungan, menghindari kontak langsung dan memutus mata
rantai penyebaran COVID-19. Namun yang pasti, demi menjaga diri dan lingkungan,
mari kita mulai menata diri dan lingkungan kita dengan lebih baik sehingga
terhindar dari segala musibah yang mengancam.
Akhir
kata, selamat merayakan dan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, semoga
wabah pandemic COVID-19 ini cepat berlalu dan kita dapat memulai kehidupan
dalam normal baru dengan keinginan dan aksi yang kuat untuk semakin mencintai
bumi dan lingkungan dengan lebih baik lagi. Jadi, gak salah kan untuk CLBK.
Salam Literasi.
ingat pohon ingat sungai ... ingat kampung halaman yang asri dan menarik minat bagai perantau untuk kembali ke kampung halamannya
BalasHapus