Literasi Buah Langka
Oleh : Rina Devina
Pernahkan
anda mendengar Hari Buah Sedunia? Kebanyakan dari kita sering mendengar tentang
festival bunga dan buah, tapi jarang yang tahu kalau ada peringatan Hari Buah
Sedunia ini. Peringatan Hari Buah Sedunia (HBS) ini diperingati sejak tahun
2007 lalu. Bertempat di Negara Jerman, tepatnya di Mauer Park Berlin. Ide awal dari HBS ini
berawal ketika perkumpulan mahasiswa di Universitas Alice Salomon Berlin mengadakan pertemuan perkumpulan tahunan.
Dalam
pertemuan tersebut, dicetuskanlah ide untuk berbagi makanan dengan sesama yang
berlanjut dengan saling memberi buah yang disukai kepada orang terkasih atau
orang yang dijumpai.di sekitar. Tujuannya adalah untuk berbagi kebahagiaan dan
meningkatkan rasa simpati serta keceriaan bersama dengan keluarga, teman
ataupun orang-orang sekitar. Kegiatan ini terus berlanjut, sehingga tercetuslah
untuk dirayakan secara rutin setiap tahunnya menjadi HBS yang diselenggarakan
setiap tanggal 01 Juli.
Sejak
pertama kali dilaksanakan, HBS ini selalu memiliki tema khusus setiap tahunnya.
Di awal penyelenggaraannya, tema yang di usung adalah “Come Together”, yaitu
mengajak orang-orang untuk ikut datang menyaksikan dan berbagi serta menikmati
bersama-sama buah yang dihidangkan dan diberikan, Selain tema yang berbeda,
setiap tahun juga di pilih buah yang akan menjadi ‘Fruit of the year’. Fruit of
the year tahun 2020 ini adalah Grapefruit.
Grapefruit
dikenal di Indonesia sebagai buah jeruk Bali. Buah jeruk jenis ini selain memiliki
manfaat yang baik untuk menjaga kesehatan juga ampuh sebagai pembakar lemak dan
penekan nafsu makan yang baik. Jeruk yang tinggi vitamin C ini efektif untuk
menurunkan berat badan dan sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi grapefruit
setiap hari. Namun sangat disayangkan, karena kurangnya literasi kita tentang
khasiat dari jeruk Bali ini, banyak orang yang tidak menyukai sehingga tidak
menanan dan membudidayakan jeruk jenis ini.
Walaupun
begitu, ketika kita kesulitan menemukan buah jeruk jenis ini kita dapat
menggantinya dengan jeruk jenis lainnya. Cara mengkonsumsi yang disarankan agar
dapat merasakan manfaatnya dengan maksimal adalah dengan mengkonsumsinya
sebelum makan. Bagi sebagian besar etnis Tionghoa, jeruk Bali ini masih sering digunakan
sebagai salah satu sesembahan ketika akan melakukan sembahyang pada hari-hari
tertentu setiap bulannya, sehingga beberapa petani masih menanamnya dan
menjualnya di daerah pinggiran Sumatera Utara, khususnya di dekat daerah
Langkat dan sekitarnya.
Kita
masih dapat menjumpainya di beberapa toko buah atau supermarket, atau pedagang
buah yang berjualan dipinggir jalan di kota medan pada hari-hari tertentu saja.
Padahal sebagai negeri yang tropis yang subur, tanah Indonesia adalah daerah
yang ramah akan berbagai jenis buah-buahan. Berbagai buah tropis dapat tumbuh
di Indonesia, tetapi banyak juga benih buah yang tidak asli endemik Indonesia,
melainkan adalah buah yang aslinya di bawa dari Negara lain dan ditanam serta dibudidayakan
di Indonesia.
Sekarang,
buah asli Indonesia diambang kepunahan, bahkan banyak diantaranya sudah menjadi
buah yang langka dan sulit ditemukan lagi dipasaran. Selain buah Jeruk Bali,
berikut adalah beberapa buah yang disinyalir mulai langka dan jarang ditemui
serta mulai harus dibudidayakan kembali agar dapat kembali menjadi ciri khas
dan primadona buah asli khas Indonesia, beberapa diantaranya adalah :
1. Buah
Lobi-lobi, buah yang bentuknya mirip dengan buah Cherry ini sebenarnya cukup
mudah untuk ditanam, karena dapat tumbuh pada tanah jenis apapun. Namun karena
rasanya yang cenderung asam, buah ini kurang digemari. Buah ini cocok diolah
menjadi manisan, asinan dan dijadikan bahan campuran rujak. Buah ini juga
memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan karena mengandung beberapa vitamin
dan mineral. Buah ini sangat baik untuk mengatasi keluhan penyakit diare dan
kencing darah.
2. Buah
manau, Buah ini adalah buah dari pohon rotan yang tumbuh di sekitar kepulauan
Bangka, Belitung dan Kalimantan. Penampakan buah ini sekilas mirip dengan buah
salak, karena bersisik. Namun ukuran buah ini lebih kecil dan berbentuk oval.
Rasa buah ini tidak begitu manis dan membuat lidah bergetar karena rasa kecut
yang cenderung pahit serta sepat, biasanya buah ini hanya diolah menjadi asinan.
3. Buah
Lai, buah ini adalah salah satu varietas durian lokal asal Kalimantan Timur. Durian
ini memiliki daging buah yang berwarna oranye dengan tekstur lembut dan agak
kering. Manfaat buah ini sangat banyak, diantaranya adalah memperlancar
pencernaan, mencegah stress, menambah nafsu makan dan lain sebagainya.
4. Manggis
Putih, buah manggis tenyata bukan hanya berwarna ungu saja, namun ada buah
manggis putih juga. Buah jenis ini banyak dijumpai di daerah Lingsor, kabupaten
Lombok Barat. Manggis putih dikenal lebih bermanfaat dan unggul dari manggis
biasa, sesuai namanya, kulit buah manggis ini berwarna putih dan bila sudah tua
akan berubah menjadi keunguan. Rasanya sangat manis dan daging buahnya lebih
renyah karena kandungan air yang lebih sedikit.
5. Buah
Kemunting, Buah ini biasanya tumbuh di atas bukit, khususnya di tanah liat
bercampur pasir. Buah ini berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 1-1.5
sentimeter. Buah ini mengandung banyak serat dan manis rasanya. Biasanya bila
matang buah ini menjadi berwarna ungu tua, banyak orang memanfaatkan buah ini
untuk dijadikan selai atau isian kue pai.
6. Buah
Matoa, buah ini sangat khas papua. Umumnya buah ini berbuah sekali setahun pada
sekitar bulan Juli sampai Oktober. Rasa buah ini manis mirip seperti buah
kelengkeng atau rambutan. Buah ini bila matang berwarna merah keunguan dengan
sedikit warna hijau dan berbentuk lonjong seperti bentuk buah sawo.
7. Buah
Kelubi, buah ini sering dijumpai di provinsi di Sumatera seperti daerah Bangka,
Riau, Jambi dan Lampung. Rasanya cenderung asam namun menyegarkan. Di daerah
Sumatera Selatan, buah ini biasanya digunakan sebagai campuran sambal terasi,
sedangkan di daerah Kalimantan Timur buah ini dimanfaatkan sebagai manisan.
8. Buah
Keledang, buah keledang ini mempunyai nama lain sebagai buah bangsal. Buah
Keledang ini berasal dan masih ada di daerah Kalimantan. Pohon buah ini
tingginya mencapai 40 meter. Buah ini terlihat seperti nangka dan memiliki
warna daging buah yang berbeda. Rasanya manis seperti kolaborasi rasa buah
nangka dan buah manggis.
9. Buah
Kecapi, buah ini hampir mirip dengan buah manggis hanya beda warna saja.
Bentuknya bulat pipih dengan diameter sekitar 5-6 sentimeter dengan warna
kuning keemasan dan berbulu halus. Rasa buah ini manis dengan sedikit asam,
Buah ini efektif sebagai obat sakit perut, demam, kram perut dan lain
sebagaintya.
10. Buah
Delima, buah yang tertulis dalam kitab suci Al-Quran ini dulu pernah popular di
Indonesia. Bahkan raja Salman ketika berkunjung ke Indonesia meminta buah ini
ada dalam daftar menunya. Buah ini memiliki rasa yang sedikit manis dan asam,
buah ini memiliki khasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melancarkan
pencernaan. Walaupun terkesan langka, namun di beberapa daerah dapat kita
jumpai dan masih tumbuh tumbuh dengan baik. Untuk sekarang ini buah delima ini
banyak kita jumpai di daerah pasar belakang Blok M Jakarta.
Demikianlah
beberapa buah langka asli Indonesia, masih ada lagi buah lain yang langka namun
bukan asli tanaman asal Indonesia, diantanya adalah buah Kesemek dan buah Bisbul.
Buah kesemek masih dapat kita jumpai di daerah Brastagi, Sumatera Utara.
Sedangkan buah Bisbul masih ada tumbuh di daerah Bogor, Jawa barat. Selain buah
Kesemek dan buah Bisbul, buah Rambutan Binjai juga terancam punah sekarang ini.
Buah rambutan ini hanya memiliki rasa yang khas bila di tanam di daerah
endemiknya, bila ditanam diluar daerah Binjai, buah ini memiliki cita rasa yang
berbeda.
Bagaimanapun
juga banyaknya buah lokal asli indonesia yang semakin langka ini bukan tanpa
alasan, Banyak faktor penyebabnya, mulai dari rasanya yang kurang disukai, faktor
produksi dan distribusi yang kurang serta berbagai faktor lainnya termasuk faktor
alam. Dan yang paling menentukan adalah faktor manusia yang mulai melupakannya,
karena dirasa sangat tidak komersil dan kurang digemari serta nilai jual yang
rendah. Dan akhirnyapun tak tersentuh dan terlupakan.
Semoga
dengan peringatan HBS ini, kita dapat mulai mengenal dan mulai berusaha membudidayakan
kembali buah-buahan lokal dan langka ini agar tetap menjadi komoditas dan
terutama menjadi sumber pangan yang murah karena tidak perlu mengimpor dari
luar Negari. Ke depannya, semoga kita dapat kembali mulai menanan
tanaman-tanaman bukan hanya buah, namun bunga, sayuran atau apapun komoditas
asli Indonesia di lahan yang sudah di alokasikan pemerintah seperti di kebun
Raya Bogor atau konservasi alam lainnnya.
Selain
membudidayakan di pusat tanaman dan buah serta konservasi atau cagar alam, kita
sebagai warga masyarakat yang baik juga bisa mengkampanyekan kembali program satu
keluarga satu pohon di depan halaman rumah kita sendiri. Dan mari kita mulai
menanan jenis pohon buah, bunga, ataupun sayur yang khas Indonesia. Kita dapat
memulainya dengan memperdalam literasi kita tentang kekayaan alam Indonesia,
khususnya buah-buahan atau tanaman lokal asli nusantara. Salam Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar